Saturday 7 April 2012

BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT

                                MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

 BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pengertian Syukur juga berarti Memuji, berterima kasih dan merasa berhutang budi kepada Allah atas karunia-Nya, bahagia atas karunia tersebut dan mencintai-Nya dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya. Allah telah memberikan apa yang telah diberikan-Nya kepada kita, seperti halnya semua alat indra kita serta nikmat kesehatan yang semua itu tidak bisa diukur dengan material kita. Akan tetapi bagaimana kita harus menyikapi pemberian yang Allah berikan kepada kita? Bahwasanya Allah menganjurkan kepada makhluknya untuk mensyukuri nikmat yang diberikan, yaitu dengan satu hal yang mungkin kadang manusia sendiri lupa apa yang menjadi kewajiban kita sebagai makhluk Allah, yaitu dengan menjalankan apa yang sudah ditetapkan seperti ; Perintah untuk menjalankan shalat yang sudah ditentukan dalam Al-Qur’an dan Hadist, Puasa, Zakat dan lain sebagainya. Perintah atau anjuran – anjuran tersebut diatas adalah merupakan alat ukur kita seberapa jauh kita dalam membalas rasa syukur, serta kenikmatan dalam hal kesehatan serta hal yang membuat kita mampu untuk memenuhi keinginan kita terhadap Allah. Akan tetapi tentu saja semua hal yang berkaitan kenikmatan di dunia semua itu merupakan hanya kenikmatan sementara yang nantinya akan diambil oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, kita sebagai makhluk Allah yang senantiasa mengharapkan keridhoan-Nya diharapkan diberi kesadaran dalam mensyukuri nikmat yang sungguh besar yang telah Allah berikan kepada kita.
2.      Rumusan Masalah
Untuk membahas tentang Akhlaq dengan mengangkat tema mensyukuri nikmat terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
1.      pengertian bersyukur kepada Allah SWT
2.      Hakikat bersyukur
3.      Ciri – ciri orang yang bersyukur
4.      Mengapa harus bersyukur?


BAB II
PEMBAHASAN

   1.      Pengertian bersyukur kepada ALLAH SWT
Syukur berarti ucapan sikap, dan perbuatan terimakasih kepada allah swt, dan penggakuan yang tulus atas nikmat dan karunia yang diberikannya. Nikmat yang diberikan sangat banyak dan bentuknya bermacam2,  disetiap detik yang dilalui maninusia tidak pernah lepas dari nikmat allah, nikmatnya sanggat besar. Sehingga mausia tidak akan dapat menghitungnya.
 Sejak manusia lahir dengan keadaan tidak tahu apa2, kemudia diberikan pendengaran , penglihatan dan hati damai meninggal dunia menghadap allah diakhirat kelak dan ia tidak akan lepas dari nikmat allah.
Dalam tausyiah yang disampaikan K.H M arifin ilham disebutkan bahwa Sifat syukur dapat dibedakan menjadi 8, yaitu ;
1.      Syukur kalbiah, yaitu bersyukur kepada ALLAH SWT  yang mana syukur  karena berangkat dari hati karena keimanannya kepada ALLAH SWT, ia imani bahwa semua adalah karunia ALLAH SWT bukan karenaku, ilmuku dan bukan pula kehebatanku.
2.      Syukur akal yaitu ia muhasabah, evaluasi, renunggi, hayati dan sadari bahwa tidak ada yang kebetulan,tidak ada yang tidak bermnaksud.
3.      Syukur jasad, ia akan gunakan tubuh ini untuk taat kepada ALLAH SWT, karena ia menyadari ini nikmat dari-Nya serta menggunakannya dijalan ALLAH SWT.
4.      Syukur mata, ia akan selalu melihat apa yang ALLAH SWT halalkan, dan menjaga matanya dari apa yang ALLAH SWT haramkan dengan begitu ALLAH SWT akan memberikan kelezatan iman dalam hatinya.
5.      Syukur telingga, ia akan senantiasa mendengar  hal – hal yang baik, ia pandai menjaga pendengaran yang dimiliki dan untuk mendengar  apayang dapat menambah  kekuatan iman kepada ALLAH SWT, seperti  : mendenggarkan tausiyah, ayat- ayat Al- qur’an.
6.      Syukur tanggan, ia selalu gunakan dijalan ALLAH SWT, ia menyadari bahwa tanggan akan dimintai pertanggung  jawaban di akhirat kelak saat mulut terbungkam.
7.      Syukur perut,  ia akan jaga perutnya untuk tidak memakan yang ALLAH SWT haramkan, ia jaga kesucian zatnya, cara mencarinya, ia tunaikan hak- hak ALLAH SWT,  ia tidak mau makan yang bukan haknya.
8.      Syukur kemaluan, ia tidak akan melakukan kemaksiatan, berzinah  kecuali  ia akan melakukan  jika  dihalalkan ALLAH SWT.
9.      Syukur kaki , ia akan gunakan untuk menuju tempat – tempat ALLAH SWT untuk mencari keridhoan dan tidak melangkahkan kakinya ke tempat- tempat maksiat.
Nikmat terbagi menjadi 2 yaitu:
1.       Nikmat yang menjadi tujuan dan nikmat yang mejadi alat untuk mencapai tujuan. Sedangkam tujuan  utama yang ingin dicapai oleh umat islam ialalah kebahagiaan diakhirat.  Ciri- ciri nikmat ini adalah kekal diliputi oleh kebahagiaan dan kesenangan sesuatu yang mungkin dicapai dan dapat memenuhi segaa kebutuhan manusia.
2.       kebersihan jiwa dalam bentuk iman, dan akhlak yang mulia, kelebihan tubuh (seperti kesehatan & kekuatan), hal- hal yang membawa sifat-sifat keutamaan seperti hidayat, petunjuk, pertolongan dan lindungan allah swt.

    2.      Hakikat bersyukur
            Manusia adalah makhluk  ALLAH SWT yang diciptakan dalam bentuk yang sebaik- baiknya dan diciptakan  untuk menyembah hanya kepada-Nya seraya bersyukur atas hidup untuk mencapai keduudkan yang tertinggi diakhirat kelak. Jikalau kita fikir dahulunya kita tercipta dengan ilmu pengetahuan yang sedikit dan hanya bisa sedikit berbuat, kini kata memiliki banyak ilmu pengetahuan serta nikmat yang banyak.
 Lantas bagaimana kita tidak bersyukur?
Sementara balasan yang dijanjikan ALLAH SWT apabila hambanya mensyukuri nikmat-Nya, adalah kenikmaatannya akan ditambah dan dilipat gandakan nikmat – nikmatnya yang lain. Sebagaimana ALLAH SWT berfirman  dalam (Q.S. Ibrahim : 7) yang berbunyi ;
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya: “dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Qs. Ibrahim : 7)
Orang yang selalu bersyukur  ia akan selalu menginggat ALLAH SWT dalam berdiri, duduk, sampai tidurnyapun, dari bangun tidur sampai tidur lagi ia akan selalu berdzikir, dan tidurnya pun untuk mengumpulkan energi untuk besyukur atas niam (nikmat ALLAH SWT). Inilah hakikat syukur dari hati, akal,lisan dan jasad sebenarnya.
Nikmat  atau rezeki yang diterima adalah barokah ALLAH SWT, meskipun hanya kecil dan sedikit tetapi cukup dan menentramkan hati. Karena orang yang selalu bersyukur akan diberikan keidupan terasa menjadi tentram, damai, tenang, dan bahagia serta terhindar dari fitnah dan azab dunia serta akhirat

3.      Tujuan bersyukur
Di saat kesulitan melanda, di saat hati telah merasa putus asa, yang diharap hanyalah pertolongan Allah. Hamba hanyalah seorang yang fakir. Sedangkan Allah adalah Al Ghoniy, Yang Maha Kaya, yang tidak butuh pada segala sesuatu. Bahkan Allah-lah tempat bergantung seluruh makhluk.
Allah Ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)
Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menerangkan bahwa Dia itu Maha Kaya, tidak butuh sama sekali pada selain Dia. Bahkan seluruh makhluklah yang sangat butuh pada-Nya. Seluruh makhluk-lah yang merendahkan diri di hadapan-Nya.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Seluruh makhluk amat butuh pada Allah dalam setiap aktivitasnya, bahkan dalam diam mereka sekali pun. Secara dzat, Allah sungguh tidak butuh pada mereka”. Oleh karena itu, Allah katakan bahwa Dialah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, yaitu Allah-lah yang bersendirian, tidak butuh pada makhluk-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah sungguh Maha Terpuji pada apa yang Dia perbuat dan katakan, juga pada apa yang Dia takdirkan dan syari’atkan.
Seluruh makhluk sungguh sangat butuh pada Allah dalam berbagai hal
-          Makhluk masih bisa terus hidup, itu karena karunia Allah.
-          Anggota badan mereka begitu kuat untuk menjalani aktivitas, itu pun karena pemberian Allah.
-          Mereka bisa mendapatkan makanan, rizki, nikmat lahir dan batin, itu pun karena kebaikan yang Allah beri.
-          Mereka bisa selamat dari berbagai musibah, kesulitan dan kesengsaraan, itu pun karena Allah yang menghilangkan itu semua.
-          Allah-lah yang memberikan mereka petunjuk dengan berbagai hal sehingga mereka pun bisa selamat.
Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh pada makluk-Nya) adalah Allah tidak butuh pada ketaatan yang dilakukan oleh orang yang taat. Tidak memudhorotkan Allah sama sekali jika hamba berbuat maksiat. Jika seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini beriman, tidak akan menambah kerajaan-Nya sedikit pun juga. Begitu pula jika seluruh makhluk yang ada di muka bumi kafir, tidak pula mengurangi kerajaan-Nya sedikit pun.
Allah Ta’ala berfirman,
-          وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendir. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40)
-          وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al ‘Ankabut: 6)
-          فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا وَاسْتَغْنَى اللَّهُ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. At Taghobun: 6)
-          إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 8)
   4.      Ciri – ciri orang yang bersyukur
Dalam tausiyah yang disampaikan oleh K.H. M. Arifin Ilham menyebutkan bahwa ada 3 ciri -ciri orang yang bersyukur, yaitu ;
a.       Orang yang bersyukur maka ia akan banyak berzikir kepada ALLAH SWT.
b.      Orang yang kurang bersyukur maka ia kurang berdzikir kepada ALLAH SWT.
c.       Orang tidak bersyukur maka orang tidak berdzikir kepada ALLAH SWT. 
Dalam hal inipun Rasulullah SAW menjelaskan bahwa siapa saja yang pada pagi harinya membaca dzikir tersebut, maka ia telah menunaikan syukurnya pada hari itu. Dan siapa saja yang membaca dzikir tersebut pada sore harinya, maka ia telah menunaikan syukurnya pada malam hari itu. (HR Abu Daud, An-Nasa-i, menurut Imam Nawawi, hadits ini Isnad hadits ini bagus dan Abu Daud tidak mendha'ifkannya. Namun menurut Syekh Nashiruddin al-Albani hadits ini dha'if)
Syekh Abul Hasan Ubaidullah al-Mubarakfuri berkata dengan mengutip dari Imam Asy-Syaukani, "Hadits Rasulullah ini mengandung faedah agung dan perilaku mulia, sebab hadits ini telah menjelaskan bahwa kosa kata yang singkat dan pendek ini telah mampu menunaikan kewajiban bersyukur. 

   5.      Mengapa harus bersyukur & bagai mana cara bersyukur?
Karena Jumlah kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia begitu banyaknya, dan sekiranya manusia bermaksud menghitungnya, niscaya ia tidak akan mampu melakukannya, sebagaimana ALLAH SWT berfirman dalam QS Ibrahim: 34 :
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Artinya :
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
dan QS An-Nahl: 18:
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Artinya :
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Memang demikianlah adanya, yaitu bahwa manusia tidak akan mampu mensyukuri seluruh nikmat yang Allah berikan kepada manusia. Oleh karena itu, jangan ada perasaan, apalagi keyakinan bahwa manusia akan mampu mengimbangi seluruh kenikmatan Allah dengan mensyukurinya. Dengan demikian, manusia akan terus berusaha untuk secara terus menerus mensyukurinya. Seperti yang dilakukan Rasulullah saw. Beliau terus melakukan shalat malam yang panjang dan sangat baik, sehingga telapak kaki beliau bengkak-bengkak. Saat 'Aisyah ra bertanya, “Bukankah dosa engkau yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni oleh Allah?" Maka beliau saw menjawab, "Tidakkah aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?" (HR Muslim, no 2819).
Namun, perasaan bahwa manusia tidak akan mampu mensyukuri nikmat Allah, bisa menjadi kontraproduktif. Ini akan menjadikan manusia frustrasi dan putus asa untuk dapat mensyukuri nikmat Allah dan sikap ini tentunya tidak dibenarkan oleh Islam. Oleh karena itu, ada dua cara yang ditawarkan Rasulullah dalam hal ini, yaitu:
1.    Setiap hari hendaklah manusia menunaikan shalat Dhuha. Terkait hal ini beliau bersabda, "Semua itu cukup tergantikan dengan dua rakaat Dhuha” (HR Muslim, hadits no. 720). Maksudnya, shalat Dhuha bernilai cukup untuk menggantikan kewajiban setiap ruas tulang belulang manusia dalam menunaikan kewajibannya untuk bersyukur.
2.    Hendaklah seorang manusia merutinkan membaca dzikir pagi dan sore dengan bacaan sebagai berikut: Allahumma ma ashbaha bi (kalau sore membaca: Allahumma ma amsa bi) min ni'matin auw bi ahadin min khalqika faminka wahdaka la syarika laka, falakal hamdu walakasy-syukru. Yang artinya "Ya Allah, kenikmatan apa saja yang engkau berikan kepadaku pada pagi hari ini, atau pada sore hari ini, atau yang engkau berikan kepada siapa pun dari makhluk-Mu, maka semua itu adalah dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu, maka, untuk-Mu segala puji dan untuk-Mu pula segala syukur.

BAB III
PENUTUP

    a.      Kesimpulan 
Bersyukur berarti kita mensyukuri apa yang diberikan ALLAH SWT kepada kita dengan kekuatan iman dan meyakini bahwa segala sesuatu tidak ada yang sia- sia. Kita dapat mensyukuri nikmat dengan cara berdzikir, dengan lisan kita dapat mengucapkan alhamdulilla, dengan hati yaitu meyakini bahwa segala bentuk nikmat & berkah datangnya semata hanya dari ALLAH SWT   dan kita dapat mensyukuri nikmat ALLAH SWT dengan perbuatan kita dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Segala bentuk syukur kita merupakan rasa  terimakasih kita kepada ALLAH SWT,  dan manusia yang tidak mau bersyukur  maka ia akan rugi karena ALLAH SWT tidak membutuhkan rasa syukurpun dia tidak akan dirugikan yang pada dasarnya ALLAH SWT maha kaya akan sesuatu melainkan orang yang bersyukur ia mensyukuri untuk dirinya sendiri.

    b.      Pesan dan saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat dan memberikan pencarahan bagi kita khusunya dalam bersyukur dan dapat membangkitkan kembali semagat untuk bersyukur.
Kami sangat membutuhkan pesan dan saran pembaca apabila makalah yang kami buat memiliki kekurangan dalam menyusun, agar untuk kedepannya akan lebih baik dari ini.


DAFTAR PUSTAKA

- Pendidikan akhlak 10, edisi revisi, untuk SMA/SMK/ MA muhammadiyah
- Tausiyah K.H M Arifin Ilham pada peringatan hari ulang tahun brimob ke-66 dimako,  kelapa gading,         jakarta tentang bersyukur.
-www.ummy-online.com
-Esiklopedia islam, 

1 comments:

Istiqomah said...

sangat membantu ...
terimakasih...

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants